Memakai alat pelindung wajah sangat penting di era pandemi COVID-19. Tidak hanya masker kain, face shield juga sedang banyak disenangi masyarakat.
Jakarta – Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, Facebook memutuskan sebagian besar karyawannya bisa bekerja dari rumah hingga akhir tahun ini. Langkah ini tak hanya dilakukan Facebook, tetapi juga sejumlah perusahaan teknologi lainnya.
Selain Facebook, seperti dikutip dari BBC, salah satunya ada Twitter yang membolehkan karyawan kerja dari rumah jika mereka mau.
Menghadapi era new normal atau kehidupan normal yang baru, kebijakan kerja yang fleksibel dinilai cocok untuk pegawai yang khawatir dan belum siap kembali ke kantor.
Kebijakan ini juga memberi ruang bernapas kepada perusahaan untuk menyiapkan dan memperkenalkan langkah-langkah baru di lingkungan bekerja yang tetap bisa menjaga jarak serta aman bagi kesehatan semua karyawan.
Sementara itu, raksasa teknologi Microsoft tahun lalu pernah melakukan uji coba kebijakan empat hari kerja sepekan untuk karyawannya yang berkantor di Jepang. Uji coba ini dianggap berhasil jika melihat umpan balik dan tingkat produktivitas karyawan.
Microsoft menyebutkan, pada masa new normal sekarang, mereka memiliki strategi ‘tempat kerja hybrid’ seiring mulai berangsur-angsur karyawan kembali bekerja secara normal.
“Bekerja dari rumah tetap bersifat opsional hingga Oktober bagi sebagian besar karyawan,” kata juru bicara Microsoft.
Bekerja dari rumah maupun hari kerja yang lebih singkat dalam sepekan, disambut baik oleh para pakar sumber daya manusia sebagai alternatif yang bagus dalam masa transisi kembali ke kantor secara massal.
Daftar para pemimpin bisnis yang menerapkan kebijakan semacam ini juga terus bertambah. Lebih banyak para pemimpin perusahaan justru menambah bobot untuk bekerja dari rumah dan pengaturan kerja yang lebih fleksibel.
Keberadaan teknologi dan platform video conference seperti Zoom dan Google Meet, banyak membantu dalam hal ini.
“Ketika kita mulai kembali ke tempat kerja dan menemukan normal baru, pola kerja alternatif juga akan membantu mengurangi lalu lintas komuter dan dengan penerapan pembatasan jarak sosial,” kata konsultan SDM Emily Draycott-Jones.
“COVID-19 telah membuat para pemilik bisnis tak lagi tradisional, bahwa produktivitas bergantung pada jam kerja di lingkungan kantor,” tambahnya.
Berbicara mengenai penerapan cara kerja fleksibel, para raksasa teknologi terdepan dan mendominasi dalam hal ini. Berikut ini beberapa perusahaan teknologi yang menerapkan kerja fleksibel dalam menghadapi new normal.
Source : https://inet.detik.com/cyberlife/d-5032892/perusahaan-teknologi-yang-kerja-fleksibel-hadapi-new-normal