KOMPAS.com – Layanan 5G komersial perdana telah digelar Telkomsel pada tanggal 27 Mei 2021 secara terbatas. Dibandingkan dengan peralihan 3G ke 4G, proses peralihan dari jaringan 4G ke 5G ini akan lebih cepat dan Harga banderol ponsel 5G akan menjadi faktor yang tak kalah penting. Hal ini ditanggapi oleh Research Director dari firma riset Counterpoint, Tarun Pathak.
Dalam acara Realme 5G Summmit yang diadakan secara online pada Selasa tanggal 06 Juni 2021, Pathak mengatakan menetapkan harga yang sesuai di pasaran menjadi penting, untuk memastikan bahwa pengguna akan meng-upgrade perangkat mereka ke 5G. Pathak juga memprediksi bahwa smartphone 5G dengan range harga kelas menengah (mid tier) akan memainkan peranan penting. Menurut prediksi Counterpoint, saat ini harga jual rata-rata ponsel 5G di Indonesia masih sekitar Rp 10,2 juta dan dalam lima tahun ke depan, harga smartphone 5G di Indonesia akan semakin menurun.
Selain itu Pathak juga mengatakan apabila para vendor bisa menghadirkan smartphone 5G di range harga sekitar Rp 1,4-2,8 juta upgrade smartphone ke 5G akan lebih cepat lagi dan range harga ini berkontribusi pada setengah penjualan smartphone di pasar Indonesia. Dan ia mengatakan bahwa Counterpoint meyakini bahwa dalam lima tahun kedepan 100 juta smartphone akan terjual di Indonesia dan ia juga memprediksi penjualan smartphone 5G akan dipengaruhi sejumlah faktor terutama soal banderol harga dan profil masyarakat.
Indonesia merupakan pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara, hal ini tidak dipungkiri oleh Pathak serta dapat dilihat dari segi demografi penduduk Indonesia yang memiliki populasi kurang lebih 275 juta jiwa dan penetrasi internetnya mencapai sekitar 60 persen.
Di Indonesia, dominasi pasar diduduki oleh anak muda dan juga banyak gamers di Indonesia, hal ini juga diungkapkan oleh Pathak. Di masa depan, masyarakat akan mulai membeli smartphone 5G mengingat jaringan 5G menjanjikan sejumlah keunggulan seperti kecepatan tinggi dan latensi rendah dibandingkan 4G. Pathak mengungkapkan bahwa komunitas gaming akan mencari perangkat yang sangat kuat dan smartphone 5G menyokong hal tersebut, apabila para vendor ponsel memahami profil masyarakat Indonesia lalu menyediakan ponsel yang sesuai kebutuhan pasar, adopsi 5G akan lebih cepat karena orang-orang ingin meng-upgrade smartphone miliknya.
Ketersediaan spektrum 5G di Indonesia juga disorot oleh Pathak, diyakini olehnya pemerintah Indonesia telah menargetkan penyediaan hampir 2.047 MHz spektrum 5G hingga tahun 2024 dan hal ini akan membantu para operator untuk melangkah lebih jauh dan menyediakan layanan 5G yang agresif di Indonesia.
Sumber: https://tekno.kompas.com/read/2021/06/09/13130037/kapan-ponsel-5g-harga-rp-2-jutaan-hadir-di-indonesia