Dikutip dari detik health, Omicron siluman merupakan turunan dari varian Omicron pertama yang sedang diselidiki sejumlah peneliti termasuk WHO (World Health Organization). Virus ini sudah terdeteksi di beberapa negara Eropa dan Asia. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan sudah ada 332 kasus Omicron siluman ini di Indonesia. Beliau juga mengatakan sub varian Omicron dikhawatirkan memicu gejala berat dari pada Omicron namun sejauh ini pemerintah belum menunjukkan adanya perbedaan dari gejala antara kedua Omicron tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ZOE COVID Study, berikut gejala umum yang dilaporkan pasien yang terkena Omicron siluman:
Pilek Sakit kepala
Sakit tenggorokan dan Serak Bersin
Batuk terus menerus Nyeri sendi
Demam menggigil Pusing
Sakit mata Kurang nafsu makan
Sakit dada Sakit telinga
Berbeda dengan varian Delta, tidak ditemukan gejala hilang indera penciuman (anosmia) dan perasa. Gejala Omicron siluman akan muncul kurang lebih dua hari setelah terinfeksi. Cara penularannya pun sama seperti Covid pada umumnya yaitu
♠ Antar manusia secara langsung
♠ Antar manusia secara tidak langsung melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi virus
♠ Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi oleh virus Covid-19
♠ Terinfeksi dari air liur, sekresi pernapasan, droplet (percikan) akibat batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi pasien positif Covid-19
♠ Kontak erat dengan orang yang positif Covid-19
Tetap patuhi protokol kesehatan dan apabila kamu merasakan badan kamu kurang fit segera check up ke dokter. Stay Safe dan Stay Healthy ya teman-teman.