Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan istilah QR code, terutama para mahasiswa STMIK LIKMI karena sistem absensi di kampus sudah menggunakan QR Code. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas sejarah, manfaat dan bagian bagian QR Code. QR code merupakan singkatan dari quick response code, di dalam QR code terdapat kode barcode dua dimensi yang bisa memberikan beragam jenis informasi secara langsung. Cara untuk membukanya, hanya dibutuhkan scan melalui smartphone. Biasanya, QR code ini terdiri dari titik-titik hitam dan spasi putih yang disusun dalam bentuk kotak, dan setiap elemennya memiliki makna tersendiri serta mampu menyimpan 4289 karakter termasuk tanda baca dan karakter spesial. Beberapa manfaat dari QR Code adalah untuk menampilkan teks, membuka link website, menyimpan kontak ke buku telepon, dan masih banyak lagi. QR Code ini sangat praktis untuk digunakan.
Pertama kali, QR Code bermula dari perubahan sistem produksi di Denso Wave pada tahun 1994. Lalu pada tahun 1980an, barcode digunakan pada banyak industri, termasuk pada manufaktur, distribusi, dan ritel. Secara lebih lengkap mengenai sejarah, mari kita lihat pada gambar di bawah ini yang dikutip dari Glints.
Walaupun terlihat simple dan biasa saja, QR code ini terdiri dari 7 bagian penyusun. Dikutip dari qr-code-generator.com, berikut penjelasan lebih lengkapnya
1. Position Detection Markers
Position Detection Markers ini terletak pada tiga titik sudut kotak QR code. Fungsinya untuk memastikan scanner mampu melakukan pembacaan kode secara cepat dan mengetahui orientasi atau posisi kode tersebut.
2. Alignment Marking
Alignment Marking biasanya mempunyai ukuran kotak yang relatif lebih kecil daripada Positioning Detection Markers. Ini berfungsi untuk memudahkan scanner agar dapat memindai QR code walaupun pada permukaan yang bergelombang. Biasanya, semakin banyak suatu data disimpan dalam QR code maka ukurannya semakin besar dan bisa jadi jumlahnya pun lebih banyak.
3. Timing Pattern
Timing pattern pada QR code adalah bagian yang tampak seperti kotak-kotak kecil yang berjejer dan membentuk sudut 90° derajat yang berfungsi untuk konfigurasi data grid. Dengan timing pattern, scanner QR code mampu mengetahui seberapa besar data yang dimuat.
4. Version Information
Version information merupakan bagian yang memberikan informasi kepada scanner terkait versi QR code yang di scan. Saat ini, ada 40 tipe QR code yang berbeda namun biasanya hanya versi 1 sampai 7 adalah yang paling umum digunakan.
5. Format Information
Pattern dalam bagian Format Information menunjukkan tingkat toleransi kesalahan dan data mask pattern pada QR code. Dengan format information, scanner akan lebih mudah melakukan scan QR code untuk menampilkan data.
6. Data dan Error Correction Keys
Area pada QR code ini sangat penting untuk ada pada struktur kode karena sebagai tempat di mana semua data disimpan. Bagian ini juga memiliki error correction block yang berfungsi untuk melindungi keutuhan data dalam QR code.
7. Quiet Zone
Quiet Zone merupakan bagian kosong yang digunakan untuk memberi jarak antar QR code dengan elemen lain yang berada di sekitarnya dan berfungsi untuk menegaskan struktur dan membuatnya lebih mudah dipindai.
Setelah mengetahui bagian penyusunnya, mari kita membahas jenis dari QR Code. Terdapat 2 (dua) jenis QR Code yaitu Statis dan Dinamis.
♥ QR Code Statis
QR code ini merupakan kode yang tidak bisa diedit lagi ketika sudah dibuat dan tidak dapat merubah dan mengganti informasi yang sudah dicantumkan. Jenis QR code ini cocok digunakan untuk penggunaan pribadi dan kurang cocok untuk bisnis atau kampanye marketing. Biasanya penggunaan QR Code jenis ini digunakan untuk Wi-Fi, Email, vCard dan sebagainya.
♥ QR Code Dinamis
QR code ini merupakan kode yang bisa diperbarui, diedit, dan diubah sebanyak apapun yang dibutuhkan. Tipe QR code ini cocok untuk bisnis dan marketing untuk disertakan dalam desain berbagai hal, seperti kemasan, flyer, brosur, dan lain-lain. Biasanya penggunaan QR Code jenis ini digunakan untuk pembayaran, PDF, media sosial, kupon, situs web bisnis dan sebagainya.
Kesimpulannya, QR code merupakan sebuah teknologi yang sangat membantu manusia dalam membuat, membuka dan membagikan suatu informasi yang membuat sebuah hal rumit menjadi mudah contohnya saat membuka link website tanpa harus mengketikan alamat URLnya secara manual.