fbpx
Select Page

Kompas.com – Salah satu hal yang dikhawatirkan saat berbelanja online adalah kebocoran data pribadi. Menurut Ruby Alamsyah yang merupakan seorang pengamat IT sekaligus CEO & Chief Digital Forensic Indonesia mengatakan bahwa kebocoran data pribadi dapat terjadi karena pengguna aplikasi berbelanja tersebut. Saat berbelanja online, beliau mengatakan bahwa para pengguna sebaiknya mencari tahu jenis autentifikasi aplikasi yang di download, menggunakan kata sandi yang tidak mudah ditebak atau dilacak, serta menghindari download aplikasi yang tidak resmi. Para pelanggan belanja online diharapkan juga menjadi pelanggan yang cerdas agar tidak mudah menjadi target penipuan via online shop.

Sementara itu, Karin Zulkarnaen yang merupakan Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia mengatakan bahwa masyarakat sebagian besar belum memahami betul cara berbelanja online. Beliau juga mengatakan tren berbelanja online yang semakin meningkat harus diiringi dengan perilaku konsumen yang lebih cerdas saat membeli barang dan jasa agar terhindar dari kerugian. Untuk kondisi saat ini, belanja online memang menjadi pilihan tepat untuk memenuhi keperluan keluarga dan pribadi karena tidak perlu berpergian keluar rumah.

Michael Sugiharto yang merupakan online business expert menyarankan konsumen jangan mudah percaya dengan harga yang terlalu murah di aplikasi belanja online dan membandingkan dengan harga aplikasi lainnya. Lalu beliau mengatakan konsumen juga harus melihat perilaku penjual, biasanya penjual yang niat menipu akan memaksa pembeli untuk segera membayar belanjanya. Dan yang terakhir konsumen harus memastikan jejak digital penjual, contohnya dengan pengecekan nomor rekening penjual di situs cekrekening.id milik Kominfo.