fbpx
Select Page

Ada sebuah cerita bahwa seseorang yang Bernama Prigozhina membuat dan memposting sebuah video  pada malam hari ke TikTok karena merupakan bentuk pelampiasan dan frustrasi karena menganggur. Namun besok harinya ia tak menyangka karena ia mendapatkan lebih dari 10 tawaran wawancara HRD karena melihat video tersebut dan tertarik untuk mempekerjakannya.

Di tengah pandemic Covid-19, TikTok menjadi salah satu cara untuk pencari kerja.  Hashtag “CareerTok” digunakan pada TikTok dalam hal pekerjaan dan telah dilihat lebih dari 70 juta kali dan terus meningkat. TikTok juga telah memperhatikan tren tersebut lalu meluncurkan TikTok Resumes pada Juli 2021, dimana hal ini merupakan sebuah program agar pengguna dapat membuat CV dalam bentuk video lalu menunjukkan pengalaman dan keterampilan mereka untuk dikirim langsung ke HRD yang berpartisipasi. Uji coba hanya berlangsung sebulan namun lebih dari 30 perusahaan mendaftar sebagai bagian dari program tersebut. Jackie Cuevas, seorang manajer dalam bidang perekrutan mengatakan bahwa TikTok kini telah menjadi faktor pertimbangan yang lebih penting  dapat disamakan seperti LinkedIn, surat lamaran, dan portofolio online.

Cerita lainnya dialami oleh Makena Yee, 21 tahun, mahasiswa komunikasi di Seattle, mengunggah resume dirinya di TikTok-nya pada Mei 2021 untuk mencari lowongan lalu videonya ditonton lebih dari 200.000 kali dengan sekitar 20 HRD mengiriminya pesan di Instagram. Ia mengatakan bahwa CV-Toks membuka pintu ke jaringan digital, memungkinkan generasinya mengakses lebih banyak orang dan karier. Ia juga mengatakan bahwa “Gen Z adalah jenis orang yang berbeda dalam hal terlibat dan berinteraksi dengan orang lain,” kata Yee.